Tingkatkan Motivasi hadapi US SD IT Ibnu Abbas Kebumen gelar Achievement Motivation Training
Proses akhir dari tahap
pendidikan adalah dengan ujian, baik itu skala lokal maupun nasional. Ujian
akan menentukan hasil belajar selama bertahun-tahun untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kondisi seperti
ini, ujian tentunya menjadi momok yang
seringkali “ditakuti†oleh sebagian
besar siswa/siswi dikarenakan mental dalam menghadapi ujian sangat tidak
mendukung.
Mengingat
bahwa mental atau pikiran adalah salah satu kunci penting dalam melakukan
sesuatu. Maka siswa harus membuka pola pikir
(mindset) terhadap keharusan untuk berjuang mencapai hasil yang memuaskan
melalui niat serta cara yang benar, maka akan mengubah rasa takut tersebut
menjadi sebuah internal motivasi untuk menghadapinya. Hal ini membutuhkan
sentuhan spiritual agar siswa-siswi mampu memasrahkan segala persiapan yang
dilakukan kepada Allah SWT yang memberi ketenangan, tidak mundur untuk
menghindarinya tetapi terus maju dalam menggapai cita-cita. Oleh karena, SDIT
Ibnu Abbas Kebumen menyelenggarakan kegiatan Achievment Motivation Training (AMT) untuk kelas VI.
Achievement
Motivation Training (AMT) adalah sebuah
program pelatihan untuk pengembangan diri khususnya dalam hal peningkatan
motivasi berprestasi pesertanya. Jadi yang dikembangkan oleh Achievement
Motivation Training (AMT) adalah motivasi berprestasi-nya. Motif prestasi yang dikembangkan
oleh Achievement Motivation Training (AMT) adalah suatu dorongan dalam diri
seseorang yang membuatnya mencari kepuasan melalui usaha pencapaian yang
bersifat prestatif (achieving).
Kegiatan Achievement Motivation Training (AMT) atau training motivasi merupakan
agenda rutin tahunan. Pada tahun ini dilaksanakan hari Sabtu tanggal 6 Januari
2018. Diikuti oleh siswa/siswi kelas VI yang didampingi orangtua/wali
murid. Sejumlah 59 siswa dan 118 orang
tua beserta dewan guru hadir dalam training motivasi yang dipandu oleh motivator handal Ustadz Solihin
Abu Izzudin dari Sragen. Beliau adalah penulis buku best seller Zero to Hero.
AMT atau training motivasi ini bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran bahwa tujuan pendidikan bukan hanya mengembangkan kecerdasan
intelegensi, tetapi juga akhlak yang mulia, sebagaimana yang disampaikan Ustadz
Solihin agar para siswa meraih prestasi dengan akhlak terpuji.
Ustadz solihin memaparkan tips
menghadapi ujian sekolah, yaitu dengan’ 5 M’, ‘M†yang pertama adalah medis,
sebagai seseorang yang berlatar belakang kedokteran beliau mengingatkan kepada
orang tua agar senantiasa memberikan makan yang bergizi kepada putra-putrinya
dan menghidari makanan ber-MSG karena dapat mengurangi kecerdasan. Ustadz
Solihin menegaskan kepada orangtua agar jangan sampai anak-anaknya menjadi generasi
micin, dan “generasi ciki-cikian†yaitu generasi instan yang yidak mau bersusah
payah dan bekerja keras, generasi yang tidak tahan banting, gampang menyerah.
“M†yang kedua yaitu materi, siswa
diingatkan agar mempelajari materi pelajaran sesuai jadwal ujian, dan tugas
orangtua adalah mendampingi putra-putrinya serta memastikan agar yang
dipelajari sesuai dengan yang akan diujikan. Tak lupa didukung dengan ‘M’ yang
ketiga yaitu material, sebagai orangtua sudah selayaknya memberikan sarana dan
prasarana pendukung ujian sekolah bagi putra-putrinya.
“M†yang keempat yaitu mental,
siswa diharapkan mempunyai mental yang kuat, gigih dan pantang menyerah,
didukung dengan motivasi yang kuat dari orang tua. “ M†yang terakhir yaitu munajat, orang
tua dan siswa harus sentiasa mendekatkan diri pada Allah, karena manusia hanya
bisa berusaha dan berdoa, dan Allahlah penentu hasil akhirnya.
Selain memberikan tips menghadapi
ujian, Ustadz Solihin juga mengajak peserta training untuk menuliskan komitmen
diri pada secarik kertas berbentuk buah. Awalnya beliau meminta para orang tua
untuk menulis cita-cita yang diharapkan dari anaknya, dilanjutkan dengan
komitmen si anak dan setelah itu giliran orang tua untuk menuliskan komitmennya
dalam mendukung sang anak. Setelah itu Ustadz Solihin memberikan doorprize berupa dua buku karyanya bagi siswa dan orang
tua yang berani maju membacakan komitmennya.
Ustadz Solihin mampu membuat
suasana menjadi meriah ketika para peserta diminta untuk meniup sebuah balon
hingga pecah. Balon diibaratkan sebuah ujian yang harus dijalani dengan kerja
keras dan rasa percaya diri. Awalnya tidak ada masalah ketika meniup balon,
tapi raut wajah peserta berubah tegang ketika harus meletuskan balon yang
ditiupnya tanpa bantuan alat. Tampak ada yang takut terkena letusan balon,
meskipun demikian tepuk tangan dan wajah lega terpancar dari para peserta yang
berhasil meletuskan balonnya.
Setelah itu para peserta diajak
saling mengungkapkan perasaannya dengan berbicara dari hati ke hati antara orang
tua dan buah hatinya. Suasana menjadi mengharu biru ketika ayah ibu dan sang
anak saling berpelukan. Rasa haru pun bertambah ketika Ustadz Solihin mengajak
peserta bermuhasabah dengan berdoa bersama.